Senin, 12 April 2010

DOSIS OBAT

By Wanto

DOSIS OBAT
Dosis lazim suatu obat dapat ditentukan sebagai jumlah yang dapat diharapkan menimbulkan efek pada pengobatan orang dewasa yang sesuai dengan gejalanya. Dosis tunggal diberikan untuk beberapa macam obat dan dosis harian untuk yang lainnya, tergantung pada bahan obat, bentuk sediaan dan keadaan yang diberi obat. Jika suatu obat dipakai dalam jangka waktu yang lama seperti aspirin untuk artritis, maka dosis obat harian lebih tepat. Jika aspirin dipakai kadang-kadang seperti untuk mengobati kepala pusing, maka obat dosis tunggal akan lebih baik. Dosis bahan obat dapat berbeda-beda, tergantung pada cara pemakaiannya. Hal ini sebagian besar karena perbedaan tingkat penyerapan obat dan kelanjutan kerja obat melalui berbagai cara setelah pemakaiannya. Selama aktivitas biologik, produk-produk yang berlainan seperti penisilin, poliomielitis vaksin, dan insulin berbeda-beda, maka setiap unit dari aktivitasnya, tersendiri bagi setiap obat dan tidak ada hubungan antara satu obat dan yang lainnya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dosis Obat
Sejumlah obat yang pada umumnya menimbulkan efek yang diinginkan oleh kebanyakan pasien, dianggap sebagai dosis lazim dari obat dan akan dengan mudah dijadikan dosis awal bagi perseorangan yang menggunakan obat untuk pertama kali. Supaya suatu obat memberikan efek sistemik, obat ini harus diserap pada jumlah yang cocokmelalui jalur pemakaiannya, obat harus diedarkan kepada tempat reseptornya dalm konsentrasi yang tepat dan tetap, tinggal disana selama jangka waktu yang cukup. Bagi obat sistemik hubungan dapat dibuat antara konsentrasinya dalam serum darah dengan adanya efek obat.
Dosis efektif menengah (ED50) suatu obat adalahjumlah yang dapat menghasilkan intensitas efek yang diharapkan 50% dari jumlah orang percobaan. Dosis toksik median (LD50) ialah jumlah yang akan menghasilkan efek keracunan tertentu yang diharapkan pad 50% dari orang percobaan. Hubungan antara efek obat yang diharapkan dan yang tidak biasanya dinyatakan dalam indeks terapeutik dan dinyatakan sebagai rasio (perbandingan) antara dosis toksik dan dosis efektif median suatu obat.
Jadi suatu obat dengan indeks terapeutik 15 dapat diharapkan akan memberikan batas keselamatan yang lebih besar dalam penggunaannya daripada obat dengan indeks terapeutik 5.

Luas terapi adalah jarak antara DL50 dan DE50 juga dinamakan jarak keamanan (safety margin). Seperti indeks terapi, berguna pula untuk sebagai indikasi untuk keamanan obat terutama untuk obat yang digunakan secara terus-menerus. Obat dengan safety margin kecil mudah sekali menimbulkan keracunan bila dosis normalnya dilewati.