By Wanto
Efek
perangsangan susunan sistem saraf pusat (SSP) baik oleh obat yang berasal dari
alam atau sintetik dapat diperlihatkan pada hewan dan manusia. Beberapa obat
memperlihatkan efek perangsangan SSP yang nyata dalam dosis toksik, sedangkan
yang lainnya memperlihatkan efek perangsangan SSP sebagai efek samping.
Impuls
eksogen diterima oleh sel-sel penerima (reseptor) untuk kemudian diteruskan ke
otak atau sumsum tulang belakang. Rangsangan dapat berupa perangsang (stimuli)
nyeri, suhu, perasaan, penglihatan, pendengaran dan sebagainya.
Depresi yang berhubungan dengan gangguan afektif bipolar,
yaitu depresi dan mania yang terjadi
bergantian.
Depresi
Depresi |
Perangsangan SSP oleh obat pada umumnya melalui dua
mekanisme, yaitu :
- Mengadakan
blokade system penghambatan.
- Meninggikan
perangsangan sinaps.
Psikotropika
adalah obat yang mempengaruhi keadaan perasaan (mood) dan tingkah laku.
Pengobatan dengan psikotropika bersifat simptomatik dan berdasarkan pengalaman
empiris
Berdasarkan
penggunaan klinik, psikotropika dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :
1.
Antipsikotik
Contoh : klorpromazin
dan haloperidol
2.
Antinerosis
Contoh : barbiturat
dan benzodiazepin
3.
Antidepresi
Contoh : imipramin
dan fenelzin
4.
Psikotomimetik
Contoh : dietilamin asam lisergat dan
meskalin
Pembagian psikotropik berdasarkan penggunaan klinik ini
mempunyai kelemahan, karena ada beberapa obat psikotropika penting tidak
digunakan secara klinik seperti dietilamin asam lisergat..
Depresi
adalah gangguan yang heterogen. Penyakit depresi ditandai dengan
perubahan/gangguan keadaan jiwa/perasaan (mood) yang merupakan manifestasi
klinis utama. Gejala – gejala khusus depresi adalah meliputi perasaan sedih
yang mendalam, keputusasaan, ketidakstabilan emosi, dan perasaan bersalah,
tidak berarti dan pesimistik.
Kriteria
untuk depresi sedang/hebat yang kini berlaku menurut DSM IV adalah terdapatnya
hampir setiap hari selama minimal 2 minggu sebanyak 3-5 gejala-gejala berikut :
ü Suasana
jiwa murung
ü Hilangnya
perasaan gembira dan perhatian
ü Perasaan
salah dan tak berharga
ü Pikiran
dan percobaan bunuh diri
ü Tak dapat
mengambil keputusan atau timbul problema konsentrasi
ü Agitasi
(persaan dikejar, cepat tersinggung) atau penghambatan (segala sesuatu
berlangsung lebih lambat
ü Lelah dan
hilangnya energi
ü Gangguan
tidur
ü Perubahan nafsu makan atau berat badan
Klasifikasi depresi berdasarkan DSM-III-R ( Diagnostic
and tatistical Manual of Mental Disorders Revised ) yang dikeluarkan oleh Ikatan Ahli
Psikiatri Amerika depresi major dan
minor ( distimia ) merupakan sindrom depresi murni, sedangkan gangguan bipolar
dan gangguan siklotimik memperlihatkan depresi yang diselingi dengan mania.
Klasifikasi sederhana depresi adalah sebagai berikut :
1.
Depresi reaktif/sekunder
Paling umum dijumpai
sebagai respons terhadap penyebab nyata. Misalnya : penyakit dan kesedihan.
Dulu dikenal sebagai depresi eksogen.
2.
Depresi Endogen
Merupakan gangguan
biokimia yang ditentukan secara genetic, bermanifestasi sebagai ketidakmampuan
untuk mengatasi stress yang biasa.
Depresi yang berhubungan dengan gangguan afektif bipolar,
yaitu depresi dan mania yang terjadi
bergantian.
Keadaan
Murung. Setiap orang yang mengalami suatu kekecewaan hebat (pemecatan,
kepailitan, perceraian) atau kehilangan pribadi (kematian kekasih) dengan
sendirinya menjadi murung. Jiwanya tertekan dengan gejala persaan sangat sedih,
putus asa dan hilangnya kegembiraan, rasa lelah dan letih, tidak nafsu makan,
dan sukar tidur. Mentalnya juga terganggu; sering termenung dengan pikiran
khayal, konsentrasi berkurang, bimbang dan sukar mengambil keputusan.
Antidepresiva
atau obat anti murung adalah obat-obat yang mampu memperbaiki suasana jiwa
(mood) dengan menghilangkan atau meringankan gejala keadaan murung, yang tidak
disebabkan oleh kesulitan sosial-ekonomi, obat-obatan, atau penyakit.
Antidepresiva tidak bekerja pada orang sehat dan efek baiknya tidak meningkat dengan
menaikkan dosis diatas nilai optimal.
Teori
Monoamin menyatakan bahwa depresi diakibatkan oleh terganggunya keseimbangan
antar neurotransmitter di dalam otak. Khususnya terutama akibat kekurangan
serotonin dan/atau noreadrenalin di saraf-saraf otak. Gangguan psikiatris lain
ada hubungannya dengan kadar serotonin rendah (low-serotonin syndrome), seperti
penyakit demensia (p.Alzheimer), p. Parkinson, dan juga migrain.
Faktor keturunan merupakan pemeran
penting pada terjadinya depresi.
SOLUSI
Madu Hebal Ekstrak ANTANAN / Pegagan
komposisi :
Madu Muri ( pure honey ) plus Extract Antanan Gede / Pegagan
( Centella Herba ) .............................................................................. 10 %
MANFAAT :
Membantu pengobatan
penyakit pembuluh darah, pencernaan dan stress
ATURAN PAKAI :
Suplemen :
2 x 1 sendok makan
( 1 jam setelah makan )
Pengobatan :
3 X 2 sendok makan
( 1 jam setelah makan )