By Wanto
Inflamasi
Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang
ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan,
mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan
yang cedera itu.
Inflamasi adalah usaha
tubuh untuk menginaktivasi atau merusak organisme yang menyerang, menghilangkan
iritan, dan mengatur derajat perbaikan jaringan. Jika penyembuhan lengkap,
proses peradangan biasanya reda. Namun, kadang-kadang inflamasi tidak bisa
dicetuskan oleh suatu respon imun, seperti asma ayau arthritis rematoid.
Inflamasi dicetuskan oleh pelepasan mediator kimiawi dari jaringan yang rusak
dan migrasi sel.
Apabila
jaringan cedera misalnya karena terbakar, teriris atau karena infeksi kuman,
maka pada jaringan ini akan terjadi rangkaian reaksi yang memusnahkan agen yang
membahayakan jaringan atau yang mencegah agen menyebar lebih luas.
Reaksi-reaksi ini kemudian juga menyebabkan jaringan yang cedera diperbaiki
atau diganti dengan jaringan baru. Rangkaian reaksi ini disebut radang .
Agen yang dapat menyebabkan cedera pada
jaringan, yang kemudian diikuti oleh radang adalah kuman (mikroorganisme),
benda (pisau, peluru, dsb.), suhu (panas atau dingin), berbagai jenis sinar
(sinar X atau sinar ultraviolet), listrik, zat-zat kimia, dan lain-lain. Cedera
radang yang ditimbulkan oleh berbagai agen ini menunjukkan proses yang
mempunyai pokok-pokok yang sama, yaitu terjadi cedera jaringan berupa
degenerasi (kemunduran) atau nekrosis (kematian) jaringan, pelebaran kapiler
yang disertai oleh cedera dinding kapiler, terkumpulnya cairan dan sel (cairan
plasma, sel darah, dan sel jaringan) pada tempat radang yang disertai oleh
proliferasi sel jaringan makrofag dan fibroblas, terjadinya proses fagositosis,
dan terjadinya perubahan-perubahan imunologik .
Secara garis besar, peradangan ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah
lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang berlebihan,
kenaikan permeabilitas kapiler disertai dengan kebocoran cairan dalam jumlah
besar ke dalam ruang interstisial, pembekuan cairan dalam ruang interstisial
yang disebabkan oleh fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler
dalam jumlah berlebihan, migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke dalam
jaringan, dan pembengkakan sel jaringan. Beberapa produk jaringan yang
menimbulkan reaksi ini adalah histamin, bradikinin, serotonin, prostaglandin,
beberapa macam produk reaksi sistem komplemen, produk reaksi sistem pembekuan
darah, dan berbagai substansi hormonal yang disebut limfokin yang dilepaskan
oleh sel T yang tersensitisasi .