By Wanto
Tukak
Lambung
Tukak lambung adalah luka yang terjadi
pada lapisan lambung atau usus dua belas jari (umumnya disebut juga penyakit
maag). Sakit maag merupakan gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tidak
terkontrolnya produksi asam lambung. Pola makan yang tidak teratur menjadi
salah satu sumber penyakit. Yang biasanya diserang adalah lambung. Penyakit maag
adalah gangguan kesehatan yang seringkali muncul akibat pola makan yang tidak
teratur.
Tapi, nanti dulu! Sakit maag dapat
menyerang siapa saja. Pernahkah Anda merasakan lambung Anda perih dan nyeri,
kembung, mual dan kadang-kadang disertai muntah atau asam yang naik
ketenggorokan? Jika pernah, itu artinya Anda sudah kena gejala sakit maag. Gejala-gejala tukak lambung (maag) :
q Lambung
terasa perih terutama jika terlambat makan perut terasa kembung, sering
bersendawa, mual, dan kadang pula diikuti muntah.
q Perasaan
terbakar dan perih di lambung 15-60 menit setelah makan adakalanya memancar ke
lambung.
q Pengosongan
isi lambung yang lambat juga akan menyebabkan perasaan kembung dan mual.
Asam lambung seringkali naik sampai ke
mulut, sehingga mulut terasa asam, namun tidak selalu demikian. Pada penderita
sakit maag yang parah, bahkan dapat menyebabkan pingsan. Jika sakit maag tidak
segera diatasi, akan timbul gangguan kesehatan lain yang lebih parah, antara
lain lambung menjadi luka yang disebut tukak lambung.
Lambung |
Faktor-faktor Penyebab
Tukak Lambung
Berdasarkan urutan kepentingannya,
faktor-faktor ulcerogen, yang menstimulasi tukak lambung adalah sebagai
berikut:
1.
Infeksi Helicobacter pylori dengan peradangan dan kerusakan sel. Bakteri H.
pylori merupakan bakteri berbentuk spiral. Bakteri ini dapat bertahan hidup
dalam suasana asam karena memiliki enzim urease yang dapat menguraikan urea
menjadi amonia. Pusat
pengawasan dan pencegahan penyakit Amerika, CDC (Centre for Disease Control
and Prevention), mencatat, H. pylori merupakan penyebab lebih dari
90 persen tukak usus dan lebih dari 80 persen tukak lambung. Sebelum
diketahui bahwa pada tukak peptik juga terjadi infeksi H. pylori,
pengobatan tukak hanya terfokus pada penetralan asam lambung yang dihasilkan
berlebihan. Salah satunya adalah dengan penggunaan antasida seperti yang
digunakan untuk mengatasi maag biasa. Cara tersebut dapat meredakan gejala
nyeri lambung yang dirasakan, akan tetapi infeksi yang terjadi tidak diobati.
Akibatnya, tukak dapat berkembang menjadi kanker perut yang lebih beresiko dan
lebih sulit diobati.
Infeksi bakteri H. pylori akan menyebabkan
radang pada dinding lambung/usus yang terinfeksi. Bahaya yang mengancam setelah
terjadi peradangan adalah terjadinya pendarahan. Pendarahaan dapat menyebabkan
anemia sehingga penderita menjadi lemah dan mudah mengalami kelelahan. Bahkan
jika terjadi pendarahan hebat dapat menyebabkan hematemesis (muntah
darah). Pendarahan dapat juga dipercepat dengan obat-obat anti-inflamatori
(termasuk aspirin) dan rokok. Jika positif, selain dilakukan pengobatan untuk
menekan pengeluaran asam lambung, penderita juga diberikan antibiotik yang
dapat membunuh bakteri H. pylori. Antibiotik yang umumnya digunakan
adalah tetracycline, amoxicillin, metronidazole, clarithromycin,
dan levofloxacin. Helicobacter pylori menempel di permukaan dalam tukak
lambung melalui interaksi-interaksi antara membran bakteri lektin dan
oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung. Mekanisme
utama dari bakteri ini dalam menginisiasi pembentukan luka adalah melalui
produksi racun VacA. Racun VacA bekerja dalam menghancurkan keutuhan sel-sel
tepi lambung melalui berbagai cara. Di antaranya adalah melalui pengubahan
fungsi endolisosom, peningkatan permeabilitas parasel, pembentukan pori dalam membran plasma,
atau apoptosis (pengaktifan bunuh diri sel).
Lokasi infeksi Helicobacter pylori di
bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat, yang sering kali
disertai dengan komplikasi pendarahan dan pembentukan lubang-lubang. Peradangan
kronis pada bagian distal lambung meningkatkan produksi asam lambung dari bagian
badan atas lambung yang tidak terinfeksi. Ini menambah perkembangan tukak lebih
besar di usus duabelas jari. Pada beberapa individu, Helicobacter pylori juga menginfeksi bagian
badan lambung. Bila kondisi ini sering terjadi, menghasilkan peradangan yang
lebih luas yang tidak hanya mempengaruhi borok di daerah badan lambung tetapi
juga kanker lambung. Kanker lambung merupakan kanker penyebab kematian kedua di
dunia. Peradangan di lendir lambung juga merupakan faktor risiko tipe khusus
tumor limfa (lymphatic neoplasm) di lambung, atau disebut dengan limfoma MALT
(mucosa associated lymphoid tissue, jaringan limfoid yang terkait dengan
lendir). Infeksi Helicobacter pylori berperan penting dalam menjaga
kelangsungan tumor. Limfoma-limfoma dapat merosot saat bakteri-bakteri itu
dibasmi dengan antibiotik. Walau pada satu individu terinfeksi, semua bakteri
Helicobacter pylori tidak identik, dan selama jalur infeksi kronis, bakteri
menyesuaikan diri terhadap perubahankondisi-kondisi di lambung. Demikian juga
variasi genetik di antara manusia dapat mempengruhi kerentanannya terhadap Helicobacter
pylori. Tukak lambung dan usus duabelas jari dapat diobati melalui
penghambatan produksi asam lambung, namun mereka sering kali akan kambuh
kembali akibat bakteri dan peradangan kronis lambung tetap ada. Studi Marshall dan Warren
menunjukkan bahwa penyakit tukak lambung itu dapat diatasi hanya bila bakteri
dibasmi dari lambung dengan antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik
secara serampangan akan mengakibatkan masalah serius, yaitu ketahanan bakteri
melawan obat-obat penting. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik melawan Helicobacter
pylori pada pasien-pasien yang tidak mengalami tukak lambung dan usus
duabelas jari harus dibatasi.
Menurut perhitungan, kondisi H. pylori
mencapai 1.010 sel dalam lambung bisa berimplikasi pada terjadinya hipochlorhidria.
Gejalanya berupa berkurangnya asam lambung yang berakibat munculnya bakteri Escherichia
coli dari usus untuk berkoloni di dalam lambung dan hal ini membuka peluang
bagi terjadinya diare.
Namun, beberapa penelitian belakangan ini
juga menyebutkan bahwa tukak juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan.
Obat yang bisa menyebabkan tukak tersebut adalah obat NSAIDs atau antiinflammatory
agents. Contoh yang paling sering didengar adalah aspirin. Selama ini,
obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan tukak pada lambung akibat infeksi H.
pylori adalah amoxilin dan tetracycline. Selain itu, juga ada
obat-obatan yang digunakan untuk mengurangi asam lambung seperti penghalang hidrogen
(H2) dengan cara memblokir histamine (His). Hal ini
dimaksudkan untuk menstimulasi (merangsang) sekresi asam dan inhibitor pemompa
proton, dengan mengurangi produksi asam dan menahan mekanisme pemompaan asam ke
dalam lambung. Pada kasus-kasus bidang kedokteran selama ini disebutkan bahwa
tumor yang berkembang menjadi kanker pada lambung atau pankreas dapat
menyebabkan tukak.
Bakteri ini juga mempunyai keunggulan yakni
bertahan dan berkembang biak dalam lambung. Hal ini sangat dimungkinkan karena H.
pylori menghasilkan enzim urease, sehingga terbentuk semacam kabut hasil
netraliasasi asam lambung di sekitarnya dengan ammonia.
Proses inilah yang membantu bakteri H.
pylori bertahan hidup. Sebagai informasi, urease merupakan suatu jenis
enzim yang tugasnya adalah menghidrolisis urea menjadi karbondioksida dan
ammonia. Lambung manusia mengandung kurang lebih setengah galon asam lambung,
yakni yang terdiri atas enzim pencernaan dan asam klorida pekat. Kepekatan asam
klorida yakni berkisar antara pH 1,7 hingga 2,0. Adanya enzim pencernaan dan
asam klorida pekat inilah yang memudahkan lambung menghancurkan dan melumatkan
makanan sekalipun keras.