By Wanto
Macam-Macam Injeksi
1. Injeksi Intravena
Pada pemberian obat secara intravena, larutan air
disuntikkan ke dalam vena dengan kecepatan yang sepadan dengan efisiensi,
keselamatan, menyenangkan bagi pasien dan lamanya reaksi obat yang diinginkan.
Pemberian ini dimaksudkanterutama pada obat yang diberikan sebagai tetesan
perlahan-lahan selama pemberian zat-zat makanan dan obat secara intravena
kepada pasien sesudah operasi. Injeksi intravena biasanya diberikan ke dalam
vena pada lengan depan dan merupakan penggunaan yang khusus pada keadaan yang
darurat di mana diinginkan kerja obat yang segera. Obat harus terlarut dalam
larutan setelah penyuntikan dan tidak mengendap dalam sistem sirkulasi, suatu
keadaan yang dapat menimbulkan emboli. Obat suntik yang dibuat dengan basis
yang berminyak tidak diberikan secara intravena, karena dapat menyebabkan
terjadinya emboli pada paru-paru. Sesudah penyuntikan intravena akan diperoleh
kadar obat yang optimim dalam darah dengan tepat dan cepat yang tidak mungkin
diperoleh dengan cara lainnya. Bagaimanapun, jika tidak dibutuhkan efek obat
yang segera, lebih disukai cara pemberian parenteral lainnya.
2. Injeksi Intradermal
Obat suntik ini diberikan ke dalam korium dari kulit, yang
biasanya dalam jumlah sekitar sepersepuluh milliliter. Tempat yang lazim untuk
penyuntikan adalah lengan dan punggung. Penyuntikan seringkali dilakukan
sebagai pengukuran diagnostik seperti pada tuberkulin dan tes alergi.
3. Injeksi Intraperitoneal
Obat suntik ini diberikan pada abdomen bawah di
sebelah garis midsagital. Jarum disuntikkan dengan sudut 10° dari abdomen agak
ke pinggir, untuk mencegah terkenanya kandung kemih dan jika terlalu tinggi
akan mengenai hati. Setelah masuk ke kulit, jarum ditegakan sehingga menembus
lapisan-lapisan otot masuk ke dalam daerah peritonium. Volume penyuntikkan
untuk mencit umunya 1 mL/100 g berat badan. Kepekatan larutan obat yang
disuntikkan disesuaikan dengan volume yang dapat disuntikkan tersebut.