By Wanto
Pemberian Obat
Secara Per Oral
Pemberian obat secara peroral
merupakan cara pemberian yang paling umum dilakukan karena mudah, aman dan
murah. Kerugiannya ialah banyak faktor yang dapat mempengaruhi
bioavaibilitasnya, obat dapat mengiritasi saluran cerna dan perlu kerja sama
dengan penderita; tidak bisa dilakukan bila pasien koma.
Absorpsi obat melalui saluran
cerna pada umumnya terjadi secara difusi pasif, karena itu absorpsi
mudah terjadi bila obat dalam bentuk non-ion dan mudah larut dalam lemak.
Absorpsi obat di usus halus selalu jauh lebih cepat dibandingkan di lambung
karena permukaan epitel usus halus jauh lebih luas dibandingkan epitel lambung.
Selain itu, epitel lambung tertutup lapisan mukus yang tebal dan mempunyai
tahanan listrik yang tinggi. Perubahan dalam kecepatan pengosongan lambung atau
motilitas saluran cerna biasanya tidak mempengaruhi jumlah obat yang
diabsorpsi, atau yang mencapai sirkular sistemik kecuali:
1.
obat
yang absorpsinya lambat karena sukar larut dalam cairan usus memerlukan waktu
transit dalam saluran cerna cukup panjang untuk kelengkapan absorpsinya.
2.
sediaan
salut enterik atau sediaan lepas lambat yang absopsinya biasanya kurang baik
atau inkonsisten akibat perbedaan penglepasan obat di lingkungan berbeda,
memerlukan waktu transit yang lama dalam usus untuk meningkatkan dalam jumlah
yang diserap.
3.
pada
obat-obat yang mengalami metabolisme di saluran cerna, pengosongan lambung dan
transit gastrointestinal yang lambat akan mengurangi jumlah obat yang diserap
untuk mencapai sirkulasi sistemik.
Pemberian Oral |
Absorpsi secara transport
aktif terjadi terutama diusus halus
untuk zat makanan dan obat-obat yang struktur kimianya mirip struktur zat
makanan tersebut. Absopsi dapat pula terjadi di mukosa mulut dan rektum walaupun
permukaan absorpsinya tidak terlalu luas .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar