Sabtu, 12 Februari 2011

Obat Oral

By Wanto

Pemberian Obat Secara Per Oral
Pemberian obat secara peroral merupakan cara pemberian yang paling umum dilakukan karena mudah, aman dan murah. Kerugiannya ialah banyak faktor yang dapat mempengaruhi bioavaibilitasnya, obat dapat mengiritasi saluran cerna dan perlu kerja sama dengan penderita; tidak bisa dilakukan bila pasien koma.
Absorpsi obat melalui saluran cerna pada umumnya terjadi secara difusi pasif, karena itu absorpsi mudah terjadi bila obat dalam bentuk non-ion dan mudah larut dalam lemak. Absorpsi obat di usus halus selalu jauh lebih cepat dibandingkan di lambung karena permukaan epitel usus halus jauh lebih luas dibandingkan epitel lambung. Selain itu, epitel lambung tertutup lapisan mukus yang tebal dan mempunyai tahanan listrik yang tinggi. Perubahan dalam kecepatan pengosongan lambung atau motilitas saluran cerna biasanya tidak mempengaruhi jumlah obat yang diabsorpsi, atau yang mencapai sirkular sistemik kecuali:
1.             obat yang absorpsinya lambat karena sukar larut dalam cairan usus memerlukan waktu transit dalam saluran cerna cukup panjang untuk kelengkapan absorpsinya.
2.             sediaan salut enterik atau sediaan lepas lambat yang absopsinya biasanya kurang baik atau inkonsisten akibat perbedaan penglepasan obat di lingkungan berbeda, memerlukan waktu transit yang lama dalam usus untuk meningkatkan dalam jumlah yang diserap.
3.             pada obat-obat yang mengalami metabolisme di saluran cerna, pengosongan lambung dan transit gastrointestinal yang lambat akan mengurangi jumlah obat yang diserap untuk mencapai sirkulasi sistemik.
Pemberian Oral

Absorpsi secara transport aktif  terjadi terutama diusus halus untuk zat makanan dan obat-obat yang struktur kimianya mirip struktur zat makanan tersebut. Absopsi dapat pula terjadi di mukosa mulut dan rektum walaupun permukaan absorpsinya tidak terlalu luas .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar