Selasa, 12 Oktober 2010

Anti Depresi

By Wanto
Depresi

Depresi
Efek perangsangan susunan sistem saraf pusat (SSP) baik oleh obat yang berasal dari alam atau sintetik dapat diperlihatkan pada hewan dan manusia. Beberapa obat memperlihatkan efek perangsangan SSP yang nyata dalam dosis toksik, sedangkan yang lainnya memperlihatkan efek perangsangan SSP sebagai efek samping.
Perangsangan SSP oleh obat pada umumnya melalui dua mekanisme, yaitu :
  1. Mengadakan blokade system penghambatan.
  2. Meninggikan perangsangan sinaps.
 Impuls eksogen diterima oleh sel-sel penerima (reseptor) untuk kemudian diteruskan ke otak atau sumsum tulang belakang. Rangsangan dapat berupa perangsang (stimuli) nyeri, suhu, perasaan, penglihatan, pendengaran dan sebagainya.
Psikotropika adalah obat yang mempengaruhi keadaan perasaan (mood) dan tingkah laku. Pengobatan dengan psikotropika bersifat simptomatik dan berdasarkan pengalaman empiris
Berdasarkan penggunaan klinik, psikotropika dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :
1.      Antipsikotik
Contoh : klorpromazin dan haloperidol
2.      Antinerosis
Contoh : barbiturat dan benzodiazepin
3.      Antidepresi
Contoh : imipramin dan fenelzin
4.      Psikotomimetik
Contoh : dietilamin asam lisergat dan meskalin

Pembagian psikotropik berdasarkan penggunaan klinik ini mempunyai kelemahan, karena ada beberapa obat psikotropika penting tidak digunakan secara klinik seperti dietilamin asam lisergat..



Depresi adalah gangguan yang heterogen. Penyakit depresi ditandai dengan perubahan/gangguan keadaan jiwa/perasaan (mood) yang merupakan manifestasi klinis utama. Gejala – gejala khusus depresi adalah meliputi perasaan sedih yang mendalam, keputusasaan, ketidakstabilan emosi, dan perasaan bersalah, tidak berarti dan pesimistik.
Kriteria untuk depresi sedang/hebat yang kini berlaku menurut DSM IV adalah terdapatnya hampir setiap hari selama minimal 2 minggu sebanyak 3-5 gejala-gejala berikut :
ü  Suasana jiwa murung
ü  Hilangnya perasaan gembira dan perhatian
ü  Perasaan salah dan tak berharga
ü  Pikiran dan percobaan bunuh diri
ü  Tak dapat mengambil keputusan atau timbul problema konsentrasi
ü  Agitasi (persaan dikejar, cepat tersinggung) atau penghambatan (segala sesuatu berlangsung lebih lambat
ü  Lelah dan hilangnya energi
ü  Gangguan tidur
ü  Perubahan nafsu makan atau berat badan

Klasifikasi depresi berdasarkan DSM-III-R ( Diagnostic and tatistical Manual of Mental Disorders Revised  ) yang dikeluarkan oleh Ikatan Ahli Psikiatri Amerika  depresi major dan minor ( distimia ) merupakan sindrom depresi murni, sedangkan gangguan bipolar dan gangguan siklotimik memperlihatkan depresi yang diselingi dengan mania.
Klasifikasi sederhana depresi adalah sebagai berikut :
     1.      Depresi reaktif/sekunder
Paling umum dijumpai sebagai respons terhadap penyebab nyata. Misalnya : penyakit dan kesedihan. Dulu dikenal sebagai depresi eksogen.
2.      Depresi Endogen
Merupakan gangguan biokimia yang ditentukan secara genetic, bermanifestasi sebagai ketidakmampuan untuk mengatasi stress yang biasa.

   Depresi yang berhubungan dengan gangguan afektif bipolar, yaitu    depresi dan mania yang terjadi bergantian.

Keadaan Murung. Setiap orang yang mengalami suatu kekecewaan hebat (pemecatan, kepailitan, perceraian) atau kehilangan pribadi (kematian kekasih) dengan sendirinya menjadi murung. Jiwanya tertekan dengan gejala persaan sangat sedih, putus asa dan hilangnya kegembiraan, rasa lelah dan letih, tidak nafsu makan, dan sukar tidur. Mentalnya juga terganggu; sering termenung dengan pikiran khayal, konsentrasi berkurang, bimbang dan sukar mengambil keputusan.
Antidepresiva atau obat anti murung adalah obat-obat yang mampu memperbaiki suasana jiwa (mood) dengan menghilangkan atau meringankan gejala keadaan murung, yang tidak disebabkan oleh kesulitan sosial-ekonomi, obat-obatan, atau penyakit. Antidepresiva tidak bekerja pada orang sehat dan efek baiknya tidak meningkat dengan menaikkan dosis diatas nilai optimal.
Teori Monoamin menyatakan bahwa depresi diakibatkan oleh terganggunya keseimbangan antar neurotransmitter di dalam otak. Khususnya terutama akibat kekurangan serotonin dan/atau noreadrenalin di saraf-saraf otak. Gangguan psikiatris lain ada hubungannya dengan kadar serotonin rendah (low-serotonin syndrome), seperti penyakit demensia (p.Alzheimer), p. Parkinson, dan juga migrain.
Faktor keturunan merupakan pemeran penting pada terjadinya depresi. 

SOLUSI 
Madu Hebal Ekstrak ANTANAN / Pegagan

komposisi :
Madu Muri ( pure honey ) plus Extract Antanan Gede / Pegagan
( Centella Herba ) .............................................................................. 10 %

MANFAAT :
Membantu pengobatan
penyakit pembuluh darah, pencernaan dan stress

ATURAN PAKAI : 
Suplemen :
2 x 1 sendok makan
( 1 jam setelah makan )

Pengobatan :
3 X 2 sendok makan
( 1 jam setelah makan )
Madu Herba Ekstrak ANTANAN


netto 220 gram
LP.POM MUI No. 02180002140910
Izin Dep.Kes.RI.P.IRT No. 914180318038
harga Rp.85.000
* harga belum termasuk ongkos kirim

Cara Membeli Produk Kami: 
1. Kirimkan nama dan alamat lengkap Anda ke nomor hp kami 087726182290(HANYA SMS).
 2. Transfer uang pembelian dan ongkos kirim ke BRI no. 0893- 01-001638-50-4 atau MANDIRI no. 132-00-1056170-3. semua rekening atas nama WANTO. 
3. Kami akan kirimkan pesanan Anda sesuai alamat.

CP : herbalmurahmeriah[a]gmail.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar